SUMPAH PEMUDA : BUKAN SUMPAH BIASA!

Diposting oleh pers anak langit uniska Kamis, 29 Oktober 2009

Beragam cara dilakukan untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-81 pada 28 Oktober 2009 ini.

BEM Fakultas Hukum UNISKA memilih turun ke jalan, bergabung bersama elemen mahasiswa dari sejumlah universitas lainnya, seperti dari UNLAM, IAIN, dan STIKIP PGRI. Mereka melakukan demo di Bundaran Hotel Arum Kalimantan terkait kontroversi Kabinet Indonesia Bersatu jilid II.

Sementara itu, BEM FISIP UNISKA mengadakan seminar dengan tema "Refleksi Sumpah Pemuda, Makna dan Tantangan bagi Generasi Sekarang dan Akan Datang". Menghadirkan pembicara, yaitu Drs. Taufik Arbain, M.Si (dosen FISIP Unlam), Dr. Vanny Maria, M.Sc (dosen Universitas Tadulako Palu), dan Dr. Uswah Hasanah (dosen Universitas Tadulako).

Sumpah Pemuda bukahlah sumpah biasa. Sumpah ini mengandung makna persatuan tanpa memandang perbedaan. Sebagian pihak menganggap dewasa ini filosofi Sumpah Pemuda telah dilupakan oleh pemuda itu sendiri. Nyatanya, berita tawuran mahasiswa seringkali terdengar. Meski hanya ulah segelintir oknum, namun telah mencoreng citra mahasiswa sebagai the agent of change.

Mudah-mudahan, gempita peringatan Hari Sumpah Pemuda kali ini tidak berakhir sebagai seremonial belaka, melainkan sebagai ajang kontemplasi bagi para pemuda tentang peran mereka hari ini. Pemuda sejatinya adalah pendiri dari setiap tonggak sejarah bangsa ini. Pembawa perubahan. Pemuda hari ini, yang tulus berbakti untuk negeri, sebab tangannya tidak berlumuran darah dan tidak ada uang hasil korupsi di sakunya (Pramoedya Ananta Toer), adalah pemimpin esok hari.

Selamat Hari Sumpah pemuda!***


0 komentar

Posting Komentar